MAKALAH
ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN
DAN
ESTETIKA ABAD PRAMODERN
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yang dibina oleh
Bapak
Muhammad Reyhan Florean, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. LENNY DEA AUGUSTIEN (15186206040)
2. KHOLIFATUS FATIKA (15186206044)
3. ACHMAD VICKY EFENDI (15186206097)
Prodi PGSD/3B
STKIP
PGRI TULUNGAGUNG
Jalan
Mayor Sujadi No. 7 Telp ./Fax 0355-321426
TULUNGAGUNG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
yang telah diberikan kepada kami berupa makalah yang berjudul Estetika Abat
Pertengahan dan Pra Modern. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah pada Rasulullah
Muhammad SAW.
Makalah
ini kami susun sebagai tugas yang diberikan dari mata kuliah Pendidikan Seni
Rupa dan Kerajinan Tangan SD Prodi PGSD
3-B pada semester Ganjil tahun ajaran 2016/2017. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih atas bimbingan
dan kerja sama kepada :
1
Bapak
Muhammad Reyhan Florean , M.Pd.
selaku
dosen Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan
Tangan SD yang telah memberikan bimbingan dan membina penulis dalam
menyelesaikan makalah ini;
2
Semua
keluarga penyusun yang telah memberikan
dukungan kepada penulis baik material maupun yang lainnya;
3
Serta teman-teman penulis
yang membantu dalam penulisan makalah ini.
Atas
segala partisipasi dari semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan
jazakumullahu khairan katsiraa. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bentuk
penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang kiranya dapat kami gunakan sebagai
masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Tulungagung, 29 Oktober 2016
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang………………………………………………………. 1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………… 1
C.
Tujuan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Estetika ...................................................................... 2
B. Estetika
Abad Pertengahan................................................................ 3
C.
Estetika Pra Modern……………………………………………….. 8
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan………………………………………………………… 10
- Saran………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSAKA
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan Seni Rupa yang berfungsi sebagai dasar keilmuan
akan memberikan landasan konseptual bagi mata pelajaran Kerajinan Tangan dan
Kesenian. Dalam ilmu pendidikan seni rupa, terdapat kerangka teoretik yang
sangat berharga bagi penerapan dan pengayaan materi Kerajinan Tangan dan
Kesenian di Sekolah Dasar atau Taman Kanak-kanak. Oleh karena itu, pada buku
ini tidak sepenuhnya mengacu pada kurikulum Kertakes SD,.
Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertakes) diberikan bagi
murid SD guna menumbuhkan kepekaan rasa keindahan (estetika) sehingga membentuk
sikap kreatif, apresiatif dan kritis. Kertakes memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memperoleh pengalaman berapresiasi dan berkreasi yang dapat
menghasilkan suatu benda yang bermanfaat.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas
keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk,
bagaimana supaya dapat merasakannya. Estetika merupakan cabang yang sangat
dekat dengan filosofi seni.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian estetika seni rupa ?
2. Bagaimana estetika abad pertengahan seni rupa?
3. Bagaimana estetika pra modern seni rupa?
C. Tujuan
Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian estetika seni rupa.
2. Untuk menjelaskan estetika abad pertengahan seni rupa.
3. Untuk menjelaskan estetika pra modern seni rupa.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Estetika
Berdasarkan pendapat umum, estetika diartikan sebagai suatu
cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah
pada alam dan seni. Pandangan ini mengandung pengertian yang sempit.
Estetika yang berasal dari bahasa Yunani “aisthetika” berarti
hal-hal yang dapat dicerap oleh pancaindera. Oleh karena itu estetika sering
diartikan sebagai pencerapan indera (sense of perception).Alexander
Baumgarten (1714 1762), seorang filsuf Jerman adalah yang pertama
memperkenalkan kata “aisthetika”, sebagai penerus pendapatCottfried
Leibniz (1646-1716). Baumgarten memilih estetika karena ia
mengharapkan untuk memberikan tekanan kepada pengalaman seni sebagai suatu
sarana untuk mengetahui (the perfection of sentient knowledge).
Masalah dalam seni banyak sekali. Di antara masalah tersebut
yang penting adalah masalah manakah yang termasuk estetika, dan berdasarkan
masalah apa dan ciri yang bagaimana. Hal ini dikemukakan
oleh George T. Dickie dalam bukunya “Aesthetica”. Dia
mengemukakan tiga derajat masalah (pertanyaan) untuk mengisolir masalah-masalah
estetika. Yaitu pertama, pernyataan kritis yang mengambarkan,,
menafsirkan, atau menilai karya-karya seni yang
khas. Kedua pernyataan yang bersifat umum oleh para ahli sastra, rage
atau seni untuk memberikan ciri khas genre-genre ragedy (misalnya: ragedy,
bentuk sonata, lukisan abstrak). Ketiga, ada pertanyaan tentang
keindahan, seni imitasi, dan lain-lain.
2
B.
Estetika Abad Pertengahan
Abad Pertengahan adalah periode
sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran
Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya
monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan
humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun
1517. Abad Pertengahan merupakan abad
kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi
hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya,
sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap
lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Gereja Kristen lama bersifat memusuhi seni dan tidak
mendorong refleksi filosofis terhadap hal itu. Seni mengabdi hanya untuk kepentingan
gereja dan kehidupan sorgawi. Karena memang kaum gereja beranggapan bahwa seni
itu hanyalah/dan selalu mmemperjuangkan bentuk visual yang sempurna
(idealisasi). Manusia merupakan pusat penciptaan. Segala sesuatu karya kembali
kepada manusia sebagai subyek matternya. Hal ini dinamakan
anthroposentris.
Dalam paradigma abad pertengahan,
dua wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak
ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya.
Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak
meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus
memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia
menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan
dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan.
3
Abad
Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman
Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16.
Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru,
suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci
(1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630),
Galileo Galilei (1564-1643), dll.
Ø Zaman
Renaisans
Zaman
Renaisans (bahasa Inggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan budaya yang
berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di
Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.
Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat penyebaran
ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaissance tidak terjadi
secara bersama maupun dapat dirasakan di seluruh Eropa.Sesudah mengalami masa
kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran
Kristiani,orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai
alternatif dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain
yang mereka kenal dengan baik.Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model
serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.
Dalam
dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam pengembangan konvensi
diplomasi, dan dalam ilmu peningkatan ketergantungan pada sebuah observasi.
Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan
antara Abad Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaissance dipenuhi
revolusi terjadi di banyak kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan
politik, Renasaince mungkin paling dikenal karena perkembangan artistik dan
kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang
terinspirasi dengan istilah "Manusia Renaissance".
4
Ø Konsep tentang zaman kuno dan
pertengahan
Ada 3 anggapan dan penghargaan pokok yang telah ditemukan
tentang keindahan:
ü Berdasarkan keseimbangan,
keteraturan, ukuran dan sebagainya (berasal dari phytagoras, terdapat dalam
anggapan plato dan seterusnya sampai dengan Thomas).
ü Sebagai jalan menuju
kontemplasi (Plato, Platinus, Agustinus, Kristiani pada umumnya meskipun dengan
tekanan yang berbeda-beda), sedangkan keindahan dianggap sebagai yang
pertama-tama terdapat di luar dan dilepas dari subyek biasanya dan menekankan
yang di seberang.
ü
Perhatian tentang apa yang terjadi dalam si subyek terdapat dalam dua filsuf
penting yaitu Aristoteles dan Thomas.Mereka mengutarakan pentingnya
penyelidikan mengenai pengalaman apoteriori dengan empiris.
Ø Tokoh estetika zaman pertengahan
Thomas Aquino (1225-1274) filosofi lain yang terkenal pada
zaman pertengahan adalah Thomas Aquino. Dia menulis mengenai esensi mengenai
keindahan. Rumusannya yang terkenal adalah “keindahan berkaitan dengan
pengetahuan”.
Sesuatu disebut indah jika menyengkan mata si pengamat,
namun di samping itu terdapat penekanan pada pengetahuan bahwa pengalaman
keindahan akan bergantung pada pengalaman empiric dari pengamat. Hal yang
selalu mencolok adalah kondisi dan sifat terhadap subjek keindahan, persiapan
individu untuk memperoleh pengalaman estetik.
Selanjutnya dia berpikir bahwa keindahan adalah hasil dari
tiga syarat keseluruhan(integritas) atau kesempurnaan, keselarasan yang benar
(proportion) dan kejelasan atau kecemerlangan.
5
Secara umum gagasan Thomas Aquino merupakan rangkuman segala
filsafat keindahan yang sebelumnya telah dihargai. Sejalan dengan aristoteles,
Thomas Aquino menekankan pentingnya pengetahuan dan pengalaman
empiris-aposteriori yang terjadi dalam diri manusia.
Thomas beranggapan mengenai keindahan merupakan suatu
rangkuman dimana segala unsur lama di hargai dengan mengetengahkan peranan dan
rasa si subjek dalam terjadinya keindahan. Dalam seluruh karya Thomas terdapat
beberapa uraian pendek mengenai keindahan.
Tentang Thomas Aquino di anggap penting untuk di pelajari
karena:
ü memuat suatu unsur baru merupakan
perintis jalan bagi perkembangan anggapan tentang keindahan selama masa modern
ü selain itu Thomas amat
seringkali dikutip dalam penjelasan-penjelasan mengenai keindahan.
Ø Perkembangan Ilmu pada Zaman Abad Pertengahan
Zaman abad pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa itu hampir semua adalah teolog,
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang
berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah anchilla theologia atau abdi
agama. Namun demikian harus diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu
yang terjadi pada masa ini.
Periode abad pertengahan mempunyai
perbedaan yang mencolok dengan abad sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak
pada dominasi agama. Timbulnya agama Kristen yang diajarkan oleh Nabi Isa as.
Pada permulaan Abad Masehi membawa perubahan besar terhadap kepercayaan
keagamaan.
6
Agama Kristen menjadi problema
kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran
yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa
kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal. Mereka belum mengenal adanya
wahyu.
Adapun pemikiran Yunani yaitu: golongan
yang menolak sama sekali pemikiran Yunani, karena pemikiran Yunani merupakan
pemikiran orang kafir, karena tidak mengikuti wahyu. Menerima filsafat Yunani
yang mengatakan bahwa karena manusia itu ciptaan Tuhan, kebijaksanaan manusia
berarti pula kebijaksanaan yang datangnya dari Tuhan. Mungkin akal tidak dapat
mencapai kebenaran yang sejati maka akal dapat dibantu oleh wahyu.
Filasafat Yunani yang mengeluarkan banyak
pemikir ulung, memiliki tempat yang cukup berpengaruh pada perkembangan ilmu
filsafat di abad pertengahan. Pada masa itu, perkembangan kehidupan di dunia
tidak bisa lepas dari dua agama besar yang saat itu saling mempengaruhi, Islam
dan Nasrani. Masyarakat tersebut memiliki kontribusi besar dalam perkembangan
dunia selanjutnya.
7
C. Estetika Pra Modern
Pengertian seni rupa pra modern merupakan babakan
sejarah dalam seni rupa sebelum zaman industri. Dilihat dari arti kata pra
modern yang berarti sebelum maju atau modern maka seni rupa pra modern berarti
seni rupa sebelum zaman modern. Seni rupa terus mengalami perkembangan sesuai
dengan perkembangan kebudayaan manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek
kesejarahan, aspek konseptual, maupun aspek kebentukan.Seni rupa pra modern
dapat dikelompokkan menjadi primitivisme, naturalisme, realisme, dan
dekorativisme.
Pengertian Kepercayaan Aliran Animisme
dan Dinamisme Serta Sejarah Lahirnya Paham Animisme dan Dinamisme
1.
Pengertian Kepercayaan Animisme dan Dinamisme
a. Animisme secara umum
Kepercayaan
animisme (diambil dari bahasa latin anima atau “roh”) adalah kepercayaan kepada
makhluk halus dan roh.Kepercayaan animisme mengajarkan bahwa setiap benda baik
hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa dan roh tersebut memiliki kekuatan
yang disebut mana, sedangkan pada manusia disebut nyawa.Nyawa tersebut memiliki
kekuatan gaib yang dapat berpindah-pindah dan hidup diluar badan manusia.Nyawa
dapat meninggalkan badan manusia pada waktu tidur dan berjalan ke suatu tempat
(mimpi).Akan tetapi apabila manusia tersebut mati maka roh meninggalkan badan
untuk selamanya yang disebut arwah.Berdasarkan kepercayaan animisme arwah
tersebut tetap hidup di negeri arwah serupa dengan kehidupan manusia di bumi.
Inti
kepercayaan animisme adalah pemujaan dan penghormatan kepada roh orang yang
telah meninggal, terutama penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek
moyang.Didalam gua-gua ditemukan kerangka manusia yang telah dikuburkan.
8
Temuan semacam
ini sangat penting untuk meneliti adat mengubur mayat dengan kepercayaan yang
mereka anut.Para sejarawan berkesimpulan bahwa pada masa itu manusia sudah
mempunyai kepercayaan tertentu mengenai kematian.
b. Animisme di
Indonesia
Animisme di
Indonesia pertama muncul dikalangan manusia primitif pada Zaman Megalitikum
(Batu Besar).Adanya kepercayaan bahwa dunia arwah letaknya diatas
gunung.Sehingga pada zaman megalitikum manusia banyak menghasilkan
bangunan-bangunan dari batu yang berukuran besar untuk keperluan upacara agama
diatas gunung/bukit.
c. Pengertian
Kepercayaan Dinamisme
Perkataan
dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos, sedangkan dalam bahasa
Inggris berarti dynamic dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan arti
kekuatan, daya, atau kekuasaan.Definisi dari dinamisme mamiliki arti tentang
kepercayaan terhadap benda-benda di sekitar manusia yang diyakini memiliki
kekuatan ghaib.
Dalam
Ensiklopedi umum, dijumpai defenisi dinamisme sebagai kepercayaan keagamaan
primitif yang ada pada zaman sebelum kedatangan agama Hindu di
Indonesia.Dinamisme disebut juga dengan nama preanimisme, yang mengajarkan
bahwa tiap-tiap benda atau makhluk mempunyai daya dan kekuatan.Maksud dari arti
tadi adalah kesaktian dan kekuatan yang berada dalam zat suatu benda dan
diyakini mampu memberikan manfaat atau marabahaya.Kesaktian itu bisa berasal
dari api, batu batuan, air, pepohonan, binatang, atau bahkan manusia sendiri.
Dinamisme lahir
dari rasa kebergantungan manusia terhadap daya dan kekuatan lain yang berada
diluar dirinya.Setiap manusia akan selalu merasa butuh dan harap kepada zat
lain yang dianggapnya mampu memberikan pertolongan dengan kekuatan yang
dimilikinya.
9
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Estetika diartikan sebagai suatu
cabang filsafat yang memperhatikan atau
berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Abad pertengahan merupakan abad
gelap yang menghalangi kreativitas seniman dalam berkarya seni. Abad
pertengahan meliputi zaman Renaisans, konsep tentang zaman kuno dan
pertengahan,tokoh estetika dalam pertengahan, perkembangan ilmu pada zaman abad
pertengahan.
Estetika pra-modern yaitu babakan
sejarah dalam seni rupa sebelum zaman industri. Kepercayaan animisme (diambil
dari bahasa latin anima atau “roh”) adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan
roh. Pengertian Kepercayaan Dinamisme Perkataan dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu
dunamos, sedangkan dalam bahasa Inggris berarti dynamic dan diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia dengan arti kekuatan, daya, atau kekuasaan.
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah yang
menjelaskan tentang Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern ini,
semoga kita semua bisa memahami tentang isi Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern.
Sehingga, kita bisa mengetahui dan memahami isinya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Neumandiani,ecka,2013.http://eckaneumandiani.blogspot.co.id/2013/03/konsep-dasar-seni-
rupa.html?m=1
Fitrah, Yundi.2013. Berkenalan dengan Estetika
iv
ijin share yah kak makasih
BalasHapuscara membuat sosis bakar keju