Kamis, 17 November 2016

ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN DAN ESTETIKA ABAD PRAMODERN



MAKALAH
ESTETIKA ABAD PERTENGAHAN
 DAN
ESTETIKA ABAD PRAMODERN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yang dibina oleh 
Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd

Description: Description: Description: Description: logo%2Bbaru%2BSTKIP%2BPGRI%2BTulungagung 

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1.      LENNY DEA AUGUSTIEN                        (15186206040)
2.      KHOLIFATUS FATIKA                  (15186206044)
3.      ACHMAD VICKY EFENDI                       (15186206097)


                 Prodi PGSD/3B

STKIP PGRI TULUNGAGUNG
Jalan Mayor Sujadi No. 7 Telp ./Fax 0355-321426
TULUNGAGUNG
2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami berupa makalah yang berjudul Estetika Abat Pertengahan dan Pra Modern. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah pada Rasulullah Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun sebagai tugas yang diberikan dari mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD  Prodi PGSD 3-B pada semester Ganjil tahun ajaran 2016/2017. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan  terima kasih atas bimbingan dan  kerja sama kepada :
1        Bapak Muhammad Reyhan Florean , M.Pd. selaku dosen Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan SD yang telah memberikan bimbingan dan membina penulis dalam menyelesaikan makalah ini;
2        Semua keluarga penyusun yang  telah memberikan dukungan kepada penulis baik material maupun yang lainnya;
3        Serta teman-teman   penulis yang membantu dalam penulisan makalah ini.
Atas segala partisipasi dari semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan jazakumullahu khairan katsiraa. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang kiranya dapat kami gunakan sebagai masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
                                                                       Tulungagung, 29 Oktober 2016
                                                                                  Kelompok  5



ii
                                                                                 

 
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………      i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………               ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...               iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….               1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………              1
C. Tujuan Masalah....................................................................................                     1
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Estetika ......................................................................    2
B.  Estetika Abad Pertengahan................................................................                                   3
C.  Estetika Pra Modern………………………………………………..                            8

 BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan…………………………………………………………       10
  2. Saran…………………………………………………………………      11

DAFTAR PUSAKA












iii


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan Seni Rupa yang berfungsi sebagai dasar keilmuan akan memberikan landasan konseptual bagi mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian. Dalam ilmu pendidikan seni rupa, terdapat kerangka teoretik yang sangat berharga bagi penerapan dan pengayaan materi Kerajinan Tangan dan Kesenian di Sekolah Dasar atau Taman Kanak-kanak. Oleh karena itu, pada buku ini tidak sepenuhnya mengacu pada kurikulum Kertakes SD,.
Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertakes) diberikan bagi murid SD guna menumbuhkan kepekaan rasa keindahan (estetika) sehingga membentuk sikap kreatif, apresiatif dan kritis. Kertakes memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman berapresiasi dan berkreasi yang dapat menghasilkan suatu benda yang bermanfaat.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, bagaimana supaya dapat merasakannya. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian estetika seni rupa ?
2.    Bagaimana estetika abad pertengahan seni rupa?
3.    Bagaimana estetika pra modern seni rupa?

C.  Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui pengertian estetika seni rupa.
2.    Untuk menjelaskan estetika abad pertengahan seni rupa.
3.    Untuk menjelaskan estetika pra modern seni rupa.

1

BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Estetika
Berdasarkan pendapat umum, estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Pandangan ini mengandung pengertian yang sempit.
Estetika yang berasal dari bahasa Yunani “aisthetika” berarti hal-hal yang dapat dicerap oleh pancaindera. Oleh karena itu estetika sering diartikan sebagai pencerapan indera (sense of perception).Alexander Baumgarten (1714 1762), seorang filsuf Jerman adalah yang pertama memperkenalkan kata “aisthetika”, sebagai penerus pendapatCottfried Leibniz (1646-1716). Baumgarten memilih estetika karena ia mengharapkan untuk memberikan tekanan kepada pengalaman seni sebagai suatu sarana untuk mengetahui (the perfection of sentient knowledge).
Masalah dalam seni banyak sekali. Di antara masalah tersebut yang penting adalah masalah manakah yang termasuk estetika, dan berdasarkan masalah apa dan ciri yang bagaimana. Hal ini dikemukakan oleh George T. Dickie dalam bukunya “Aesthetica”. Dia mengemukakan tiga derajat masalah (pertanyaan) untuk mengisolir masalah-masalah estetika. Yaitu pertama, pernyataan kritis yang mengambarkan,, menafsirkan, atau menilai karya-karya seni yang khas. Kedua pernyataan yang bersifat umum oleh para ahli sastra, rage atau seni untuk memberikan ciri khas genre-genre ragedy (misalnya: ragedy, bentuk sonata, lukisan abstrak). Ketiga, ada pertanyaan tentang keindahan, seni imitasi, dan lain-lain.




2

B. Estetika Abad Pertengahan
            Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517. Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Gereja Kristen lama bersifat memusuhi seni dan tidak mendorong refleksi filosofis terhadap hal itu. Seni mengabdi hanya untuk kepentingan gereja dan kehidupan sorgawi. Karena memang kaum gereja beranggapan bahwa seni itu hanyalah/dan selalu mmemperjuangkan bentuk visual yang sempurna (idealisasi). Manusia merupakan pusat penciptaan. Segala sesuatu karya kembali kepada manusia sebagai subyek matternya. Hal ini dinamakan anthroposentris.

            Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan.

3

Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei (1564-1643), dll.
Ø  Zaman Renaisans
Zaman Renaisans (bahasa Inggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat penyebaran ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaissance tidak terjadi secara bersama maupun dapat dirasakan di seluruh Eropa.Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran Kristiani,orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik.Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.
Dalam dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam pengembangan konvensi diplomasi, dan dalam ilmu peningkatan ketergantungan pada sebuah observasi. Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaissance dipenuhi revolusi terjadi di banyak kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik, Renasaince mungkin paling dikenal karena perkembangan artistik dan kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang terinspirasi dengan istilah "Manusia Renaissance".
4


Ø  Konsep tentang zaman kuno dan pertengahan
Ada 3 anggapan dan penghargaan pokok yang telah ditemukan tentang keindahan:
ü  Berdasarkan keseimbangan, keteraturan, ukuran dan sebagainya (berasal dari phytagoras, terdapat dalam anggapan plato dan seterusnya sampai dengan Thomas).
ü     Sebagai jalan menuju kontemplasi (Plato, Platinus, Agustinus, Kristiani pada umumnya meskipun dengan tekanan yang berbeda-beda), sedangkan keindahan dianggap sebagai yang pertama-tama terdapat di luar dan dilepas dari subyek biasanya dan menekankan yang di seberang.
ü        Perhatian tentang apa yang terjadi dalam si subyek terdapat dalam dua filsuf penting yaitu Aristoteles dan Thomas.Mereka mengutarakan pentingnya penyelidikan mengenai pengalaman apoteriori dengan empiris.

Ø  Tokoh estetika zaman pertengahan
Thomas Aquino (1225-1274) filosofi lain yang terkenal pada zaman pertengahan adalah Thomas Aquino. Dia menulis mengenai esensi mengenai keindahan. Rumusannya yang terkenal adalah “keindahan berkaitan dengan pengetahuan”.
Sesuatu disebut indah jika menyengkan mata si pengamat, namun di samping itu terdapat penekanan pada pengetahuan bahwa pengalaman keindahan akan bergantung pada pengalaman empiric dari pengamat. Hal yang selalu mencolok adalah kondisi dan sifat terhadap subjek keindahan, persiapan individu untuk memperoleh pengalaman estetik.
Selanjutnya dia berpikir bahwa keindahan adalah hasil dari tiga syarat keseluruhan(integritas) atau kesempurnaan, keselarasan yang benar (proportion) dan kejelasan atau kecemerlangan.



5

Secara umum gagasan Thomas Aquino merupakan rangkuman segala filsafat keindahan yang sebelumnya telah dihargai. Sejalan dengan aristoteles, Thomas Aquino menekankan pentingnya pengetahuan dan pengalaman empiris-aposteriori yang terjadi dalam diri manusia.
Thomas beranggapan mengenai keindahan merupakan suatu rangkuman dimana segala unsur lama di hargai dengan mengetengahkan peranan dan rasa si subjek dalam terjadinya keindahan. Dalam seluruh karya Thomas terdapat beberapa uraian pendek mengenai keindahan.

Tentang Thomas Aquino di anggap penting untuk di pelajari karena:
ü  memuat suatu unsur baru merupakan perintis jalan bagi perkembangan anggapan tentang keindahan selama masa modern
ü   selain itu Thomas amat seringkali dikutip dalam penjelasan-penjelasan mengenai keindahan.
Ø  Perkembangan Ilmu pada Zaman Abad Pertengahan
      Zaman abad pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa itu hampir semua adalah teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah anchilla theologia atau abdi agama. Namun demikian harus diakui bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi pada masa ini.
      Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan yang mencolok dengan abad sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama Kristen yang diajarkan oleh Nabi Isa as. Pada permulaan Abad Masehi membawa perubahan besar terhadap kepercayaan keagamaan.

6
      Agama Kristen menjadi problema kefilsafatan karena mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal. Mereka belum mengenal adanya wahyu.
     Adapun pemikiran Yunani yaitu: golongan yang menolak sama sekali pemikiran Yunani, karena pemikiran Yunani merupakan pemikiran orang kafir, karena tidak mengikuti wahyu. Menerima filsafat Yunani yang mengatakan bahwa karena manusia itu ciptaan Tuhan, kebijaksanaan manusia berarti pula kebijaksanaan yang datangnya dari Tuhan. Mungkin akal tidak dapat mencapai kebenaran yang sejati maka akal dapat dibantu oleh wahyu.
      Filasafat Yunani yang mengeluarkan banyak pemikir ulung, memiliki tempat yang cukup berpengaruh pada perkembangan ilmu filsafat di abad pertengahan. Pada masa itu, perkembangan kehidupan di dunia tidak bisa lepas dari dua agama besar yang saat itu saling mempengaruhi, Islam dan Nasrani. Masyarakat tersebut memiliki kontribusi besar dalam perkembangan dunia selanjutnya.











7


C. Estetika Pra Modern

Pengertian seni rupa pra modern merupakan babakan sejarah dalam seni rupa sebelum zaman industri. Dilihat dari arti kata pra modern yang berarti sebelum maju atau modern maka seni rupa pra modern berarti seni rupa sebelum zaman modern. Seni rupa terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia, dan dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan, aspek konseptual, maupun aspek kebentukan.Seni rupa pra modern dapat dikelompokkan menjadi primitivisme, naturalisme, realisme, dan dekorativisme.
  Pengertian Kepercayaan Aliran Animisme dan Dinamisme Serta Sejarah Lahirnya Paham Animisme dan Dinamisme
1.      Pengertian Kepercayaan Animisme dan Dinamisme
           a.  Animisme secara umum
Kepercayaan animisme (diambil dari bahasa latin anima atau “roh”) adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh.Kepercayaan animisme mengajarkan bahwa setiap benda baik hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa dan roh tersebut memiliki kekuatan yang disebut mana, sedangkan pada manusia disebut nyawa.Nyawa tersebut memiliki kekuatan gaib yang dapat berpindah-pindah dan hidup diluar badan manusia.Nyawa dapat meninggalkan badan manusia pada waktu tidur dan berjalan ke suatu tempat (mimpi).Akan tetapi apabila manusia tersebut mati maka roh meninggalkan badan untuk selamanya yang disebut arwah.Berdasarkan kepercayaan animisme arwah tersebut tetap hidup di negeri arwah serupa dengan kehidupan manusia di bumi.
Inti kepercayaan animisme adalah pemujaan dan penghormatan kepada roh orang yang telah meninggal, terutama penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang.Didalam gua-gua ditemukan kerangka manusia yang telah dikuburkan.

8

Temuan semacam ini sangat penting untuk meneliti adat mengubur mayat dengan kepercayaan yang mereka anut.Para sejarawan berkesimpulan bahwa pada masa itu manusia sudah mempunyai kepercayaan tertentu mengenai kematian.
         b. Animisme di Indonesia
Animisme di Indonesia pertama muncul dikalangan manusia primitif pada Zaman Megalitikum (Batu Besar).Adanya kepercayaan bahwa dunia arwah letaknya diatas gunung.Sehingga pada zaman megalitikum manusia banyak menghasilkan bangunan-bangunan dari batu yang berukuran besar untuk keperluan upacara agama diatas gunung/bukit.
          c. Pengertian Kepercayaan Dinamisme
Perkataan dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos, sedangkan dalam bahasa Inggris berarti dynamic dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan arti kekuatan, daya, atau kekuasaan.Definisi dari dinamisme mamiliki arti tentang kepercayaan terhadap benda-benda di sekitar manusia yang diyakini memiliki kekuatan ghaib.
Dalam Ensiklopedi umum, dijumpai defenisi dinamisme sebagai kepercayaan keagamaan primitif yang ada pada zaman sebelum kedatangan agama Hindu di Indonesia.Dinamisme disebut juga dengan nama preanimisme, yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda atau makhluk mempunyai daya dan kekuatan.Maksud dari arti tadi adalah kesaktian dan kekuatan yang berada dalam zat suatu benda dan diyakini mampu memberikan manfaat atau marabahaya.Kesaktian itu bisa berasal dari api, batu batuan, air, pepohonan, binatang, atau bahkan manusia sendiri.
Dinamisme lahir dari rasa kebergantungan manusia terhadap daya dan kekuatan lain yang berada diluar dirinya.Setiap manusia akan selalu merasa butuh dan harap kepada zat lain yang dianggapnya mampu memberikan pertolongan dengan kekuatan yang dimilikinya.


9

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
            Estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau
     berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Abad pertengahan merupakan abad gelap yang menghalangi kreativitas seniman dalam berkarya seni. Abad pertengahan meliputi zaman Renaisans, konsep tentang zaman kuno dan pertengahan,tokoh estetika dalam pertengahan, perkembangan ilmu pada zaman abad pertengahan.
            Estetika pra-modern yaitu babakan sejarah dalam seni rupa sebelum zaman industri. Kepercayaan animisme (diambil dari bahasa latin anima atau “roh”) adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh. Pengertian Kepercayaan Dinamisme Perkataan dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos, sedangkan dalam bahasa Inggris berarti dynamic dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan arti kekuatan, daya, atau kekuasaan.

B.  Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern ini, semoga kita semua bisa memahami tentang isi Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern. Sehingga, kita bisa mengetahui dan memahami isinya.







10

DAFTAR PUSTAKA

 Neumandiani,ecka,2013.http://eckaneumandiani.blogspot.co.id/2013/03/konsep-dasar-seni-
   rupa.html?m=1

   Fitrah, Yundi.2013. Berkenalan dengan Estetika



















iv

1 komentar: